Monday, November 28, 2016

Kebenaran Yang Kita Tahu dan Yang Kita Percayai

Oleh: Muhammad Sadam (tulisan ini pertama kali saya terbitkan di laman Qureta)
ilustrasi: firstcovers.com
Ada sebuah petikan dialog dalam film American Hustle yang membuat saya selalu terinspirasi setiap kali menonton film garapan David O. Russell itu, “People believe what they want to believe”—“Orang-orang percaya dengan apa yang ingin mereka percayai,” begitu kalimatnya. Sebuah ungkapan sederhana yang mungkin sebagian dari kita tidak pernah benar-benar memahami maksudnya.
Pemaknaan ungkapan tersebut baru akan menjadi sangat penting ketika kita mulai terjebak dan sibuk membicarakan, memperdebatkan, hingga kemudian mempermasalahkan mengenai “benar atau salah”. Sebuah realita menyedihkan mengenai jangkauan pemikiran sebagian dari kita, yang masih dengan naifnya mengira bahwa segala sesuatu di alam semesta ini hanyalah berkutat mengenai benar atau salah—hitam atau putih.

Monday, November 14, 2016

Hillary Clinton, Negarawati Kelas Dunia dan Ikon Feminisme Abad 21

Oleh: Muhammad Sadam (artikel ini pertama kali saya publish dalam laman Qureta)
Hillary Clinton bersama mantan Presiden Bill Clinton, dan Senator Tim Kaine—menyampaikan pidato kekalahannya, di New York (foto: ABC News)
Hari Rabu lalu (9/11 waktu setempat) Hillary Clinton akhirnya menyampaikan Concession Speech-nya yang sangat inspiratif sekaligus emosional (lihat disini). “This loss is painful, and it will be for a long time. But remember that fighting for what’s right is worth it” begitu pesan Hillary kepada jajaran tim kampanye Hillary For America (HFA) di New York Hotel.
Dan momen itu membuat banyak HFA staffers, rekan pers, dan undangan—dan juga bahkan seorang J.K. Rowling—menitikan air mata. Seolah itu memaksa saya ingin menuturkan cerita terakhir dari Brooklyn mengenai sosok perempuan paling cerdas dan tangguh yang pernah saya ketahui, yang dulunya lebih dikenal sebagai Hillary Rodham.